leader of organitation
selamat datang ini adalah blog tentang seni teknologi dan ilmu bermanfaat bisa kita gunakan untuk share bersama demi kemajuan bangsa indonesia sukses indonesia !!!.
senitekno

Jumat, 23 November 2012

Pancasila dari tahap ke tahap


A. NILAI PANCASILA DALAM PERKEMBANGAN BUDAYA INDONESIA
UNSUR PANCASILA PADA KEBUDAYAAN INDONESIA ASLI (EMBRIO NILAI PANCASILA)
    1. Ketuhanan
Pengakuan terhadap dzat mahakuasa yang mengatur kehidupan di alam ini. Hal ini dapat dilihat adanya berbagai ungkapan/kata yang menggambarkan adanya Ketuhanan misalnya:
                  * Kalimantan : Tuh.
                  * Jawa : Hyang Paring Gesang.
                  * Tapanuli : Ompu Debata
                  * Dsb.
      2. Hubungan/pergaulan penduduk indonesia dengan bangsa lain
      3. Kehidupan dalam kelompok kecil.
      4. Semangat kekeluargaan yang besar, musyawarah merupakan           
          cara untuk menghadapi berbagai masalah.
                  * lombok : begundem.
                  * manado : mapalus (gotong royong)
                  * dsb.
      5. Organisasi masyarakat bertujuan untuk kesejahteraan
          bersama,
§         Hak milik tanah yang bersifat komunal.
§         Rumah besar yang merupakan rumah keluarga pada suku Dayak Mentawai, Toraja, Papua

UNSUR PANCASILA DALAM TAHAP BUDAYA BUDHA/HINDU
1. Ketuhanan
Dalam kehidupan beragama “Tuhan” tercitra sebagai syiwa, wisnu, brahna (agama hindu) dan adi budha (agana budha )
Toleransi dalam kehidupan beragama juga tinggi hal ini terlihat di kerajaan Singasai baik agama budha maupun agama hindu dapat hidup berdampingan, malah raja Singasari yang bernama Kertanegara berjuluk Batari Syiwa Budha. Selain itu dapat ditemukan adanya bangunan Budha dan Hindu.
2. Kemanusiaan
Tercermin dalam makin berkembangnya pergaulan antar bangsa melalui perniagaan. Pergaulan tidak lagi antar penduduk tetapi lebih meluas lagi dalam bentuk pergaulan anatar bangsa.
3. Persatuan.
Dengan munculnya kerajaan  budha/hindu persatuan memeproleh bentuk baru berupa persatuan warga/rakyat kerajaan, bukan lagi dalam bentuk persatuan suku. Muncul semanagat untuk membela kerajaannya/negaranya.
4. Musyawarah mufakat.
Prinsip musyawarah untuk mufakat tetap terpelihara hal ini dapat dilihat bahwa raja dalam mengambil berbagai keputusan politik yang penting selalu mengadakan musyawarah dengan dewan penasehatnya.
Di luar kota raja, rakyat masih mengutamakan musyawarah dalam memecahkan persoalan yang mereka hadapi.


5. Kesejahteraan Umum/Keadilan sosial
Kerajaan membangunan tanggul, bendungan demi kesejahteraan rakyatnya, di samping itu kerajaan juga memberiken kebebasan pajak bagi desa-desa yang menyelenggarakan penyeberangan sungai. Pada masa itu belum ada jembatan seperti sekarang ini, penyeberangan sungai memiliki arti sangat vital baik bagi perdagangan maupun bagi kepentingan politik.

UNSUR NILAI PANCASILA DALAM KEBUDAYAAN ISLAM.
1. Ketuhanan
Kehidupan ketuhanan bangsa Indonesia menemukan konsep baru yaitu, diakuinya Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan Muhammad sebagai rasulnNya.
2. Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan tetap terpelihara dengan baik, yang tercermindalam adanya hubungan antar bangsa yang tidak mengenal perbedaan agama. VOC melakukan kerhasama dengan Sultan Haji ( Banten ) dan juga Susuhunan Mataram yang beragama Islam. Pada masa itu orang Indonesia yang pergi haji menggunakan jasa angkutan kapal VOC
3. Persatuan
Islam memunculkan adanya kerajaan – kerajaan Islam di  Indonesia. Sebagaimana pada kerajaan Hindu, kerajaan Islam di Indonesia juga mengembangkan rasa persatuan dalam diri rakyat yang terwujud dalam semangat bela negara/kerajaannya.
4. Musyawarah mufakat.
Musyawarah merupakan suatu sarana yang sangat dianjurkan dalam Islam dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Nilai ukhuwah Islamiah mengajarkan persamaan derajat dan kerakyatan.
5. Kesejahteraan Umum
Konsep amal dan zakat menggambarkan ajaran Islam tentang kesejahteraan umum. Konsep ini menekankan pentingnya menyantuni kaum fakir miskin, demi mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh manusia.

UNSUR PANCASILA DALAM TAHAP MASUK DAN BERKEMBANGNYA BUDAYA BARAT
Penjelajahan orang Barat ke Indonesia membawa serta pula penyebaran budaya mereka.
Konkrit : pakaian, transportasi. Teknologi pertanian dsb
Abstrak: berbagai konsep kenegaraan dan kemasyarakatan.
Penjajahan tidak menghapuskan nilai kehidupan bangsa Indonesia:
1.    Ketuhanan
Kehidupan ber Ketuhanan tetap terpelihara, malah diperkaya dengan dikenalnya agama baru Katolik/Protestan. Umat Islam merdeka menjalankan ibadahnya, demikian juga dengan umat-umat yang lain.
2.    Kemanusiaan
Hubungan antar bangsa tetap terpelihara, penduduk Indonesia yang ber Ketuhanan tetap meyakini bahwa semua manusia memiliki harkat martabat yang sama.
3.    Persatuan
Penjajahan menimbulkan mewujudnya persatuan bangsa Indonesia/integrasi nasional, yang kemudian menjadi dasar perjuangan bangsa Indonesia.

4.    Musyawarah / kerakyatan.
Melalui pendidikan bangsa Indonesia mengenal demokrasi sebagai wujud kerakyatan. Pergerakan bangsa tumbuh dan mempersenjatai diri dengan konsep Barat: kesamaan dan kebebasan, demokrasi dan nasionalisme dalam konsep moderen
5.    Kesejahteraan umum
Gotong royong dalam berbagai kegiatan masyarakat tetap terpelihara.
UNSUR PANCASILA PADA TAHAP PERGERAKAN KEMERDEKAAN
Pada fase ini perjuangan kemerdekaan tidak lagi bersifat lokal, tetapi sudah sampai pada tahap nasional. Budi Utomo menandai mulai tumbuh-kembangnya semangat kebangsaan. Perjuangan bangsa Indonesia tidak lagi didasari oleh kepentingan lokal semata tetapi sudah beralih keperjuangan nasional yang dilandasi konsep pemikiran moderen. Berdirinya Budi Utomo tahun 1908 dinyatakan sebagai tonggak sejarah Kebangkitan Nasional.
Berbagai partai politik yang dapat dikelompokkan dalam 3 golongan aliran bermunculan sebagai wahana perjuangan bangsa Indonesia, yaitu
1. Partai yang beraliran Nasional:
a.       Indishe Partij 1912
b.      Indishe Vereeniging 1908…1922
c.       PNI 1927, Partindo 1931,
d.      PBI 1924 Dsb.
2. Partai yang beraliran agama
a.    Sarekat Dagang Indonesia
b.    PSII 1930, Mohamadiah 1912
c.    PII 1931 dsb
3. Partai yang beraliran komunis
a.    ISDC 1914 kemudian menjadi PKI 1921
Adanya berbagai partai dengan berbagai aliran, menggambarkan “bhineka tunggal ika” tetap terjaga. Hal ini sesuai dengan anggaran dasar partai-partai tersebut yang menekankan “kebangsaan yang berkemanusiaan”, dan tujuan mereka adalah “demokrasi dan keadilan.
Proses modernisasi tidak melenyapkan sifat religius bangsa INDONESIA, yang pada masanya nanti tercantum dalam sila pertama Pancasila dasar negara

B. PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Kedatangan bagsa Jepang ke Indonesia disambut dengan hangat oleh rakyat Indonesia. Jepang masuk Indonesia dengan propaganda yang memikat yaitu bahwa Jepang sebagai sesama bangsa Asia, adalah saudara tua bangsa Indonesia yang akan membantu adiknya mengusir penjajah Eropa/Belanda keluar dari bumi Indonesia.
Namun kemudian ternyata bahwa propaganda Jepang itu adalah propaganda bohong. Jepang bukannya membantu perjuangan bangsa Indonesia tetapi melarangnya.
Pada                    Jepang melakukan serangan ke Pearl Harbour, yang menyeret Jepang ke dalam peperangan melawan Sekutu. Dalam peperangan itu Jepang dari hari ke hari makin terdesak, karena itu mereka membutuhkan bantuan bangsa Indonesia untuk melawan sekutu.
Agar memperoleh dukungan bangsa Indonesia, Jepang berupaya memikat hati bangsa Indonesia dengan cara:
•        7 September 1944,   Jepang menjanjikan Indonesia merdeka di kemudian hari (Janji kemerdekaan I)
•         29 April 1945, Jepang memenerbitkan maklumat gunseikan no.23 yang merupakan janji kemerdekaan II:
            a. Kemerdekaan tanpa syarat.
            b. Bangsa indonesia diperkenankan memperjuangkan kemerdekaannya
Sebagai reallisasinya dibentuklah Dokuritsu Zyumbi Tyosakai (Badan Penyelidik Usaha2 Persiapan Kemerdekaan Indonesia –BPUPKI)
Ketua           : dr. Krt. Rajiman wedyodiningrat
Wk. Ketua i : ichibange, ketua ii: r.soerowo, kep.sekr.: r.p.soeroso
Anggota    : 60 orang (incl. 4 0rang gol. Cina,arab,belanda) antara               lain  ir.soekarno, m.hatta, mr.m.yamin, prof. Soepomo.
Pengurus istimewa : 7 orang Jepang

SIDANG BPUPKI I (29 MEI S/D 1 JUNI 1945
1.  29 Mei 1945, Mr. M. Yamin:
Dalam pidatonya Mr.M.Yamin mengajukan konsep pemikiran dasar negara:
a.    Peri kebangsaan
b.    Peri kemanusiaan.
c.    Peri ketuhanan.
d.    Peri kerakyatan:
1)  Permusyawaratan.
2)  Perwakilan.
3)  Kebijaksanaan
e.    Kesejahteraan rakyat  (keadikan sosial)
Selain berpidato Mr.M.Yamin juga menyerahkan naskah tertulis: yang bunyinya ”untuk membentuk….dst”

2.  30 Mei, Prof.Soepomo:
Prof. Soepomo menjelaskan tentang Teori negara, ia mengelompokkan bentuk negara menjadi 3 kelompok yaitu:
a.    Negara perseorangan.
b.    Negara kelas.
c.    Negara integralistik.
Selain itu ia menyarankan:
 a. Indonesia = neg. Persatuan
 b. Urusan agama---gol. Agama.
 c. Dibentuk sistim badan   perwakilan rakyat.
d.  Sistim koperasi.




3. Juni 1945, Ir. Soekarno
Dalam pidatonya Ir. Soekarno menyampaikan Bahan Pemikiran Dasar Negara yang ia namakan Pancasila:
a.    Nasionalisme/Kebangsaan Indonesia.
b.    Internasionalisme/Peri Kemanusiaan.
c.    Mufakat/Demokrasi.
d.    Kesejahteraan Sosial.
e.    Ketuhanan
Soekarno menyatakan bila lima sila tersebut sulit diingat oleh rakyat Indonesia, Pancasila dapat diperas menjadi Tri Sila yaitu:
a.    Sosio Nasionalisme  (perasan dari Nasionalisme/Kebangsaan Indonesia dengan Internasionalisme/ Perikemanusiaan).
b.    Sosio Demokrasi  (Perasan dari Mufakat/Demokrasi dengan Kesejahteraan sosial)
c.    Ketuhanan
Dan apabila Tri Sila masih sulit juga diingat oleh rakyat Indonesia, Tri Sila dapat diperas lagi menjadi Eka Sila yaitu: Gotong Royong
Soekarno juga menegaskan bahwa Pancasila adalah:
a.    Filosophise Grondslag (Filsafat/Pandangan Hidup Bangsa)
b.    Weltanschauung (Pandangan Dunia) yang setingkat dengan Aliran Besar Dunia yang lain


SIDANG BPUPKI KE 2
1.    Hasil RAPAT BPUPKI I diserahkan kepada Panitia Kecil yang diketuai Ir. Soekarno yang selanjutnya membentuk PANITIA 9.
2.    Panitia Sembilan melaporkan hasil kerjanya:
a.       Menyusun Rancangan Mukadimah Hukum Dasar
b.      Menyusun Rancangan Hukum Dasar.
c.       Laporan diterima (Piagam Jakarta)
Pada rapat PPKI tanggal 18 agustus 1945 Piagam Jakarta disahkan menjadi Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 dengan perubahan:
1.    Kata "Mukadimah" dirubah menjadi Pembukaan
2.    Kata "Hukum Dasar" dirubah menjadi UUD
3.    Rumusan "Ketuhanan Dengan Kewjiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluknya" dirubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa"
4.    Syarat Presiden semula: Indonesia asli dan beragama Islam dirubah menjadi "Indonesia Asli"
5.    Semula diusulkan Wakil Presiden 2 orang disepakati menjadi 1 Orang
6.    Pasal yang menetapkan bahwa dalam keadaan perang Pimpinan Perang dipegang oleh Jepang; dihapuskan

0 komentar:

Posting Komentar

postingan yang saya berikan hanya untuk pengetahuan...
bagi yang menginginkan artikel dibawah bisa hub. via facebook ke profile saya..
tidak boleh copy tanpa ijin admin terimakasih ...

Blogger news

page facebook

comment here

visitor

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls